Kata orang konon manusia itu adalah makhluk yang serba ...
(Terutama "perempuan" siih kayaknya🤪)
Bukan masalah tentang perempuan emang dilahirkan seperti itu dalam tanda kutip. Namun, (realitas perempuan adalah komoditas yang tidak habis untuk selalu dikupas).
Namun, tulisan ini untuk semuanya loo yaaaa....
Baik perempuan dan laki-laki.
Apa saja kebiasaan yang bisa menjadikan "nggak ngeh" atau kurang nyaman bagi orang lain?
Ada empat aspek yang bisa berakibat kurang baik dan berakibat membuat gak nyaman. Hal ini merupakan kebiasaan yang bisa berakibat bagi orang lain merasa harus menjaga jarak.
Kebiasaan ini bisa menyebalkan bagi orang lain. Hal itu bisa berdampak negatif bagi diri sendiri dan orang sekitarnya.
Ingin tahu apa saja itu?
Yang pertama adalah sering muncul pikiran negatif. Kecenderungan berpikir negatif saat melihat sesuatu (apa saja). Kacamata negatif terhadap sesuatu diterapkan pada semua hal atau masalah yang dihadapinya, pikiran yang positif wajar. Namun jika muncul pikiran negatif tentu tidak wajar.
Jika ada sesuatu atau peristiwa pada umumnya mereka berkecenderung berpikiran ke sana.
Kenegatifan yang terus-menerus ini dapat merusak hubungan, baik disadari ataupun tidak tentu akan berakibat kurang baik.
Kurang nyaman kan jika kita berada di dekat seseorang yang selalu mengharapkan yang terburuk?
Pada umumnya perulaku ini tidak disadari.
Pikiran negatif ini akan berpengaruh terhadap orang sekitarnya, sehingga bisa membuat orang sekitarnya sebal.
Yang kedua adalah selalu bersikap kritis.
Pada umumnya orang bersikap kritis itu baik. Demikian pula (perempuan) juga memiliki bakat untuk mengenali kesalahan dalam segala hal. Apalagi jika dikait-kaitkan dengan bakat, intuisi dan hal-hal yang pernah dilakukan sebelumnya.
Sudah bisa dipastikan sikap kritisnya muncul dan memuncak sehingga semua hal yang dikritisi berubah kecaman. Bukan menjadikan membantu memberi wawasanbagi orang lain.
Semisal: mengkritisi taplak meja yang ditata tidak simetris, meja kursi yang tidak rapi penataannya, atau mengkritisi harga sembako yang semakin melonjak, atau kenaikan gaji... Hal ini akan menjadi menyebalkan bagi sebagian orang dan atau orang sekitarnya.
Kritiknya yang terus-menerus sering kali membuat suasana menjadi tidak nyaman. Hal ini mengakibatkan orang lain jadi sebal.
Yang ketiga tentang empati.
Empati?
Sering kita dihadapkan dengan kata ini. Namun, apakah hanya sekadar mau memahami perasaan orang lain?
Ho, ho, ho ...
Bukan hanya tentang memahami perasaan orang lain. Namun, juga tentang menghargai perasaan orang lain, menempatkan diri kita jika kita sebagai mereka.
Jika hanya sekadarnya, tentu hal ini seperti polesan di luar saja. Hal inilah yang menjadikan orang lain sebal.
Yang keempat adalah kebiasaan mendominasi pembicaraan.
Hal mendominasi pembicaraan adalah faktor yang bisa menyebalkan. Mengapa?
Pembicaraan adalah forum bertukar ide, bertukar gagasan. Oleh sebab itu, dalam suatu pembicaraan ada nuansa pembelajaran, nuansa diskusi, dialog, bertukar ide, nuansa kreasi yang menjembatani sehingga menjadi satu kesepakatan atau suatu komitmen bersama.
Jadilah pendengar yang baik. Jika mendominasi pembicaraan akan menjadikan orang lain merasa tidak dihargai. Selain itu, hal ini menjadi pemicu hubungan tidak nyaman.
Kecenderungan dominasi komunikasi berakibat kesan egosentris dan arogansi.
Egosentris cenderung mementingkan diri sendiri, kurang peka terhadap keadaan sosial, dan merasa paling benar dalam mengungkapkan pendapat.
Kecenderungan bersikap arogan, sikap sombong, congkak, dan angkuh. Orang yang arogan memiliki perasaan superioritas terhadap orang lain, yang ditunjukkan dengan sikap memaksa dan pongah.
Jadi, mari hindari empat kebiasaan ini, selalu berpikiran negatif, selalu mengkritisi semua hal secara membabi buta, kurang empati pada sesama, dan selalu dominan dalam pembicaraan. Hal-hal inilah yang bisa berimbas orang sekitar gak nyaman.
Oke ...
🎉🎉
+
(Foto sekadar pemanis)
(Sumber: Berbagai Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar