Arsip !

Minggu, 24 Maret 2019

Teks Ulasan Karya Siswa

Materi ini cukup penting dari beberapa materi  pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia bahwa peserta didik dapat melaksanakan kegiatan penilaian produk membuat ulasan.

Untuk struktur ulasan meliputi:
1. Judul Ulasan (Resensi),
2.  Identitas Karya,
3.  Orientasi,
4.  Sinopsis,
5.  Analisis,
6.  Evaluasi,
7.  Rekomendasi.

Dan dilengkapi dengan nama peresensi (resensator)  serta cover buku.

Objek yang diulas berupa buku (milik koleksi pribadi atau koleksi perpustakaan sekolah), film dan album lagu.

Berikut ini,  disajikan contoh hasil karya peserta didik yaitu ulasan buku.

Buku tentang Perjuangan Walisongo

Judul             : Kisah Perjuangan Walisongo                
Penulis          : MB.RAHIMSYAH.AR
Penerbit        : Media Pustaka
Tahun terbit  : 2016
Halaman       : 128

Buku ini berisi tentang kisah perjuangan Walisongo, melalui kisah ini kita bisa mengetahui perjuangan Walisongo pada zaman dahulu. Buku ini mudah di pahami, buku ini cocok untuk anak– anak atau orang dewasa yang ingin belajar dari kisah perjuangan Walisongo.

Di dalam buku ini juga dilengkapi   dengan gambar sehingga kita tidak jenuh atau bosan saat membacanya. Buku ini juga terdapat cerita tentang adat orang Jawa, cerita Sheikh Siti Jenar, tata cara ziarah kubur Walisongo, dahsyatnya sholawat nabi dan juga terdapat Asmaul Husna.

Dahulu kala tanah Jawa ini masih berupa hutan belantara yang tiada seorang pun berani tinggal di sana. Sebagian besar wilayah Jawa ini dahulu masih di kuasai berbagai mahluk halus. Konon tanah Jawa yang yang dikelilingi laut ini bak perahu yang mudah oleng oleh ombak laut yang besar. Maka melihat itu para Dewata segera mencari cara untuk mengatasinya. Maka berkumpullah para dewa untuk membahas persoalan tanah Jawa yang tidak pernah tenang oleh hantaman ombak itu. Disitulah sejumlah dewa untuk tugas menenangkan pulau ini. Mereka membawa sejumlah bala tentara menuju pulau Jawa sebelah barat. Namun, tiba-tiba Pulau Jawa kembali oleng dan berat sebelah karena para dewa dan bala tentara hanya menepati wilayah barat.

Mendengar kabar itu, Kiai Semar murka. Diseranglah mereka oleh anak buah Kiai Semar, dan tiada seorang pun yang selamat kecuali Sheikh Subakir yang sakti, soleh, dan sabar. Setelah bertapa selama 40 hari 40 malam, ia bertemu dengan Kiai Semar.

Melihat kenyataan masyarakat yang awam tersebut, Sheikh Subakir berulang kali menerangkan kepada masyarakat, bahwa dirinya adalah pendiri lingkungan, dan mentadaburi alam semesta, agar kita bertambah takwa dan mensyukuri nikmat ini kepada Allah SWT.
Untuk melepaskan kefanatikan masyarakat umum terhadap Sheikh Subakir ini dan untuk menjaga akidah umat Islam. Maka pada tahun 1962 Masehi, Syaikh Subakir pulang ke Persia, Iran agar kefanatikan tersebut runtuh, dan masyarakat awam kembali kepada tauhid yang benar.

Buku ini mudah di pahami, terdapat gambar yang menarik dan berwarna warni. Namun penggunaan kertas yang kurang digunakan kurang bagus karena terlalu tipis.

Resensator:

Aditya Fito Alamsyah
Fiqi Huda Adisetiawan
Kelas VIII B,  SMP Negeri 7 Bojonegoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~
Belajar adalah proses~

Share

Ketahuilah, api itu panas, apalagi menceburkan diri akan terbakar kita di dalamnya. Semakin dalam semakin panas dan bahkan semakin bergolak. Karenanya jagalah dirimu jangan sampai mendekat pada api tersebut. Bentengilah diri kamu dengan iman dan taqwa.

Opinion ~_~

Simpel

Populer

Aktual

Edukasi

Prediksi soal UN_

Belajar akting?

Belajar akting?

Seni Tradisi

Seni Tradisi

Belajar Akting?

Belajar Akting?
Lgi pamitan, eee ngasih selendang putih..