Arsip !

Rabu, 09 Februari 2011

MANAGEMEN DIRI

MANAGEMENT DIRI Sebagai individu intelektual,selayaknya terbangun di sekolah adalah budaya ilmiah dan berwawasan karakter kebangsaan yang baik. Ini dapat terukur dari tiga hal, yaitu (1) budaya membaca —menela’ah; mengkaji; meneliti— karya-karya ilmiah; (2) budaya menulis karya tulis ilmiah, baik itu buku, jurnal, majalah, buletin, maupun media tulisan ilmiah lainnya; (3) budaya diskusi; dan (4) pola pikir, mental, serta perbuatan berdasarkan ilmu. Namun, realitasnya adalah budaya membaca sangat rendah, budaya menulis sangat lemah; dan budaya diskusi sangat susah. Indikator dari keempat hal tersebut dapat dilihat dari: (1) Peserta didik yang aktif di kelompok kajian (Studi Club) atau kelompok belajar dan organisasi kepemudaan, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang aktif di organisasi atau komunitas lainnya; (2) yang sering muncul dalam acara-acara kegiatan ilmiah pada umumnya sedikit, berputar kepada beberapa orang saja; (3) setiap ada lomba Karya Tulis Ilmiah, pesertanya sangat sedikit; (4) buku; jurnal; dan karya ilmiah masih sangat minim; dan (5) dalam interaksi sosial serta menghadapi persoalan belum mencerminkan sebagai individu yang berkarakter. Stephen R. Covey— untuk hal-hal yang tidak mendesak dan tidak penting. Misalnya, bergadang menonton TV atau film dan sinetron (sinema elektronik) ,main beragam “game” atau Play Station (PS) tak mengenal waktu, chatting, searching, e-mail-email, atau “main internet” tak ada tujuan yang jelas, bahkan kadang ada yang sering meninggalkan sholat lima waktu, dan seterusnya. Manajemen Diri adalah Solusi Apa itu manajemen diri? Secara sederhana, manajemen —merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2001)— memiliki dua arti, yaitu; (1) penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; dan (2) pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannnya perusahaan dan organisasi. Dalam kajian kita saat ini, arti pertama yang relevan dan perlu kita eksplorasi lebih lanjut .Selanjutnya, apa arti “diri” atau “saya”? Apakah yang kita sebut “diri” itu adalah akumulatif dari pikiran kita? Menurut pendapat David J. Schwarz bahwa Kita adalah apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Selain itu, ada pula pendapat dari Aristoteles, “Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang.” Dan pendapat Nurcholis Madjid, “Aku berbuat, maka aku ada”? Sedangkan pendapat Muhammad Iqbal, bahwa ego (diri) adalah suatu kesatuan perasaan-perasaan —mental— kehidupan personal dan merupakan bagian dari sistim pemikiran. Yang kita sebut diri, pribadi, individu, adalah totalitas manusia sebagai perpaduan dari jasad dan rohani, fisik yang bisa kita lihat dan sesuatu yang tak terlihat yang menggerakan fisik (hati; pikiran; jiwa). Diri adalah totalitas dari pemikiran, keinginan, dan gerakan kita dalam ruang dan waktu. Dengan kata lain, perpaduan antara intelektual, emosional, spiritual, dan fisik. Jadi yang dimaksud dengan manajemen diri adalah sebuah proses mengubah “totalitas diri” baik intelektual, emosional, spiritual, dan fisik yang kita miliki agar apa yang kita inginkan (sasaran) dapat tercapai. Tujuh Prinsip dan Kiat Praktis Manajemen Diri : •Awali dengan doa, untuk yang beragama Islam melakukan sholat dan non musim doa dan ibadat pagi, •Terimalah Diri Apa Adanya dan selalu bersyukur •Berikanlah Yang Terbaik bagi diri sendiri,keluarga,lingkungan •Lihatlah Impian yang ingin dicapai •Temukanlah potensi dan peluang yang terdapat dalam diri kita •Rumuskan cara untuk mewujudkan mimpi dan keinginan serta harapan kita •Belajarlah dari pengalaman-pengalaman yang pernah kita alami atau orang sekitar kita


~  pernah dimuat di Seven News -edisi 4-2010/2011, ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~
Belajar adalah proses~

Share

Ketahuilah, api itu panas, apalagi menceburkan diri akan terbakar kita di dalamnya. Semakin dalam semakin panas dan bahkan semakin bergolak. Karenanya jagalah dirimu jangan sampai mendekat pada api tersebut. Bentengilah diri kamu dengan iman dan taqwa.

Opinion ~_~

Simpel

Populer

Aktual

Edukasi

Prediksi soal UN_

Belajar akting?

Belajar akting?

Seni Tradisi

Seni Tradisi

Belajar Akting?

Belajar Akting?
Lgi pamitan, eee ngasih selendang putih..