Arsip !

Sabtu, 01 Agustus 2020

PIDATO PERSUASIF



PIDATO PERSUASIF

Istilah pidato sudah dikenal oleh khalayak. Istilah ini lebih banyak digunakan dibanding orasi. Sedang istilah persuasif mempunyai arti membujuk, mempengaruhi, mengajak. Dari dua kata atau  istilah ini maka dikenal istilah atau kata  pidato persuasif.

Menurut Wikipedia bahwa orasi (bahasa Inggris oracion) adalah sebuah pidato formal, atau komunikasi oral formal yang disampaikan kepada khalayak ramai. Antonim dari orasi adalah mencetak (print), menulis (writing). 


 Menurut KBBI orasi memiliki makna 1.pidato; 2. pidato pengukuhan (guru besar dan sebagainya); 3. khotbah;

Orasi merupakan kata kerja, orang yang melakukan orasi disebut orator. Sedang untuk pidato, orangnya disebut pidatowan.


Orasi jenisnya bermacam-macam antara lain pidato, ceramah, kotbah, kultum, bahkan puisi merupakan bagian dari orasi.Namun,  saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi. Orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif.


Untuk paparan di sini digunakan dengan istilah pidato  karena dianggap lebih sesuai dengan bahasa Indonesia.

Pidato merupakan salah satu keterampilan berbicara di muka umum.  Pidato persuasif merupakan pidato yang bertujuan meyakinkan seseorang atau khalayak atau masyarakat atau publik. Tujuan akhirnya tentu saja ada perubahan perilaku bagi orang yang mendengarkan pidato tersebut.

Selain pidato persuasif yang bertujuan untuk mempengaruhi, ada pula pidato informatif.
Pidato ini berisi hanya  informasi saja. Tujuannya sekadar alih informasi, tidak bertujuan untuk mempengaruhi khalayak atau masyarakat pendengar atau bertujuan mengubah perilaku.

Saat berpidato perlu memperhatikan metodenya. Untuk metode pidato dikenal ada empat metode. yaitu yang pertama adalah metode membaca naskah disebut pula metode manuskrip. Orang yang berpidato menggunakan naskah pidato.  Metode yang kedua menghafal atau memoriter maksudnya orang yang berpidato tersebut menghafalkan naskah pidatonya lebih dahulu atau saat berpidato sesuai naskah yang dihafalkannya.  Metode yang ketiga adalah ekstemporan yaitu orang yang berpidato   menggunakan kerangka untuk pidatonya. Sedangkan metode yang keempat adalah metode improvtu. Maksudnya orang yang berpidato tersebut melakukan pidatonya secara spontan. 

Struktur pidato persuasif meliputi pembuka, isi, penutup.

Untuk sistematika saat berpidato persuasif  di depan khalayak umum atau masyarakat meliputi:  Salam Pembuka, yang berisi sapaan kepada yang hadir dimulai dari  yang paling tinggi jabatannya hingga yang  paling rendah, dilanjutkan salam pembuka. kemudian bagian pendahuluan yang  berisi ucapan puji syukur kepada  Tuhan Yang maha Esa dan menyebutkan tema atau topik 
pidato jika ada.  Setelah itu, dilanjutkan isi pokok yang berisi uraian dari  tem atau topik pidato. Kemudian dilanjutkan simpulan. Simpulan berupa  ringkasan atau rangkuman dari  isi pidato. Dan yang selanjutnya adalah  harapan- harapan. Harapan  berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah  mendengarkan pidato  tersebut. Ada perubahan sikap dan perilaku sesuai yang diharapkan oleh pidatowan. Setelah itu bagian penutup. bagian penutup berisi ucapan terima kasih, ucapan permintaan maaf, dan salam penutup.

Karena pidato persuasif  ditujukan untuk khalayak umum, atau masyarakat tentu bahasa yang digunakan dalam pidato persuasif  mengunakan bahasa baku, bahasa  yang baik dan sopan, bahasa sugestif.

Penggunaan ketatabahasaannya pada umumnya menggunakan istilah yang berkaitan dengan tema yang disampaikan. Selain itu juga menggunakan kata kerja, kata sambung, kata sandang

Pidato persuasif akan berterima bagi pendengarnya jika ada bukti yang mendukung yang disampaikan oleh pidatowan. Bukti tersebut bisa berupa data faktual, peristiwa faktual, data angka-angka yag mampu menjadi alat untuk mempengaruhi dan membujuk pendengar.

Ciri khas pidato persuasif adalah mengajak pendengar untuk mengikuti apa yang disampaikan pidatowan.  Ciri kata khas persuasif yaitu ayo, ayolah, hendaknya, mari, marilah, sebaiknya, seyogyanya  dan masih banyak lagi. dan biasanya penggunaan tanda seru (!) perlu digunakan.

Semoga paparan ini mampu menambah wawasan bagu kita.
Semangat selalu.

2 komentar:

  1. Marilah mewujudkan persatuan dan kesatuan sesuai sila ke tiga pancasila (Achmad Dafa 9F)

    BalasHapus

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~
Belajar adalah proses~

Share

Ketahuilah, api itu panas, apalagi menceburkan diri akan terbakar kita di dalamnya. Semakin dalam semakin panas dan bahkan semakin bergolak. Karenanya jagalah dirimu jangan sampai mendekat pada api tersebut. Bentengilah diri kamu dengan iman dan taqwa.

Opinion ~_~

Simpel

Populer

Aktual

Edukasi

Prediksi soal UN_

Belajar akting?

Belajar akting?

Seni Tradisi

Seni Tradisi

Belajar Akting?

Belajar Akting?
Lgi pamitan, eee ngasih selendang putih..