Arsip !

Rabu, 21 November 2018

Sekilas tentang Puisi

PUISI
Puisi yaitu teks ataukarangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata.

UNSUR PEMBANGUN PUISI:
Unsur Fisik:
Unsur fisik yakni unsur yang dapat dikenali langsung oleh pembaca karena sifatnya tersurat.

1.Majas dan Irama
Majas {figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.

2. Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.

3. Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair.

4. Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu.

5. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).

5. Tipografi
Penulisan puisi berupa larik-larik dan bait-bait.

Unsur Batin Puisi :

Unsur batin puisi yakni unsur yang tersembunyi di balik unsur-unsur fisik. Untuk menemukannya,  harus memahami puisi itu dengan baik. Dengan cara demikian, akan tersingkap unsur batin, yang di dalamnya meliputi tema, amanat, perasaan penyair, dan nada atau sikap penyair terhadap pembaca.

JENIS PUISI:
Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa.

Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun
tokoh pujaan.
Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. Rendra juga banyak menulis romansa

Puisi Lirik
Puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap maupun suasana batin yang melingkupinya
Macamnya:
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "Elegi Jakarta" karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.

Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya "Serenada Hitam", "Serenada Biru", "Serenada Merah Jambu", "Serenada Ungu", "Serenada Kelabu", dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.

Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi. "Teratai" (karya Sanusi Pane), "Diponegoro" (karya Chairil Anwar), dan "Ode buat Proklamator" (karya Leon Agusta) merupakan contoh ode yang bagus.
Puisi Deskriptif
Penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire dan puisi
yang bersifat kritik sosial.
1) Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair
terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan
keadaan sebaliknya.
2) Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan
penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara
membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut.
Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang
mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.
MENULIS PUISI:
Tentukanlah gagasan paling menarik yang bisa ditulis jadi puisi.
Galilah gagasan-gagasan itu.
Tuliskan gagasan-gagasan tersebut ke dalam larik-larik dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan padat.
Perluas pembendaharaankosakatamu sehingga bisa menciptakan puisi dengan bahasa indah, jelas, dan padat makna. Bacalah buku, e-book, internet, atau sumber-sumber lainnya. Buku- buku tersebut bisa menjadi inspirasimu.
Pilihlah kata-kata yang memiliki makna kias atau konotatif yang bisa menjadi
simbol atau lambang dari hal-hal yang diceritakan dalam puisi tersebut.

MEMBACA PUISI
Membaca puisi nyaring dengan memperhatikan  ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi yang benar.

Perlu melakukan serangkaian langkah berikut:
a. Perhatikanlah judul puisi.
b. Lihatlah kata-kata yang dominan.
c. Pahami makna-makna konotatif yang ada dalam puisi itu.
d. Tangkaplah ide pokok penyair yang ada dalam puisi dengan memparafrasakannya.
e. Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi (kata demi kata, frasa demi frasa, larik demi larik, dan bait demi bait).

(Sumber:
1.Buku Bahasa Indonesia kelas VIII, karangan E.  Kosasih,
2. Berbagai buku acuan yang relevan.)

🌟💚🌟🌟💚🌟💙🌟
🌟💚💚💚💚🌟💚🌟
🌟💚🌟🌟💚🌟💚🌟

1 komentar:

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~
Belajar adalah proses~

Share

Ketahuilah, api itu panas, apalagi menceburkan diri akan terbakar kita di dalamnya. Semakin dalam semakin panas dan bahkan semakin bergolak. Karenanya jagalah dirimu jangan sampai mendekat pada api tersebut. Bentengilah diri kamu dengan iman dan taqwa.

Opinion ~_~

Simpel

Populer

Aktual

Edukasi

Prediksi soal UN_

Belajar akting?

Belajar akting?

Seni Tradisi

Seni Tradisi

Belajar Akting?

Belajar Akting?
Lgi pamitan, eee ngasih selendang putih..