Istilah pidato sudah dikenal oleh khalayak. Istilah ini lebih banyak digunakan dibanding orasi. Sedang istilah persuasif mempunyai arti membujuk, mempengaruhi, mengajak. Dari dua kata atau istilah ini maka dikenal istilah atau kata pidato persuasif.
Menurut Wikipedia bahwa orasi (bahasa Inggris oracion) adalah sebuah pidato formal, atau komunikasi oral formal yang disampaikan kepada khalayak ramai. Antonim dari orasi adalah mencetak (print), menulis (writing).
Menurut KBBI orasi memiliki makna 1.pidato; 2. pidato pengukuhan (guru besar dan sebagainya); 3. khotbah;
Orasi merupakan kata kerja, orang yang melakukan orasi disebut orator. Sedang untuk pidato, orangnya disebut pidatowan.
Orasi jenisnya bermacam-macam antara lain pidato, ceramah, kotbah, kultum, bahkan puisi merupakan bagian dari orasi.Namun, saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi. Orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif.
Untuk paparan di sini digunakan dengan istilah pidato karena dianggap lebih sesuai dengan bahasa Indonesia.
Pidato merupakan salah satu keterampilan berbicara di muka umum. Pidato persuasif merupakan pidato yang bertujuan meyakinkan seseorang atau khalayak atau masyarakat atau publik. Tujuan akhirnya tentu saja ada perubahan perilaku bagi orang yang mendengarkan pidato tersebut.
Selain pidato persuasif yang bertujuan untuk mempengaruhi, ada pula pidato informatif.
Pidato ini berisi hanya informasi saja. Tujuannya sekadar alih informasi, tidak bertujuan untuk mempengaruhi khalayak atau masyarakat pendengar atau bertujuan mengubah perilaku.
Saat berpidato perlu memperhatikan metodenya. Untuk metode pidato dikenal ada empat metode. yaitu yang pertama adalah metode membaca naskah disebut pula metode manuskrip. Orang yang berpidato menggunakan naskah pidato. Metode yang kedua menghafal atau memoriter maksudnya orang yang berpidato tersebut menghafalkan naskah pidatonya lebih dahulu atau saat berpidato sesuai naskah yang dihafalkannya. Metode yang ketiga adalah ekstemporan yaitu orang yang berpidato menggunakan kerangka untuk pidatonya. Sedangkan metode yang keempat adalah metode improvtu. Maksudnya orang yang berpidato tersebut melakukan pidatonya secara spontan.
Struktur pidato persuasif meliputi pembuka, isi, penutup.
Untuk sistematika saat berpidato persuasif di depan khalayak umum atau masyarakat meliputi: Salam
Pembuka, yang berisi sapaan kepada yang hadir dimulai dari yang
paling tinggi jabatannya hingga yang paling rendah, dilanjutkan salam pembuka. kemudian bagian pendahuluan yang berisi ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa dan menyebutkan tema atau topik
pidato jika ada. Setelah itu, dilanjutkan isi pokok yang berisi uraian dari tem atau topik pidato. Kemudian dilanjutkan simpulan. Simpulan berupa ringkasan atau rangkuman dari isi pidato. Dan yang selanjutnya adalah harapan- harapan. Harapan berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah mendengarkan pidato tersebut. Ada perubahan sikap dan perilaku sesuai yang diharapkan oleh pidatowan. Setelah itu bagian penutup. bagian penutup berisi ucapan terima kasih, ucapan permintaan maaf, dan salam penutup.
Karena pidato persuasif ditujukan untuk khalayak umum, atau masyarakat tentu bahasa yang digunakan dalam pidato persuasif mengunakan bahasa baku, bahasa yang baik dan sopan, bahasa sugestif.
Penggunaan ketatabahasaannya pada umumnya menggunakan istilah yang berkaitan dengan tema yang disampaikan. Selain itu juga menggunakan kata kerja, kata sambung, kata sandang
Pidato persuasif akan berterima bagi pendengarnya jika ada bukti yang mendukung yang disampaikan oleh pidatowan. Bukti tersebut bisa berupa data faktual, peristiwa faktual, data angka-angka yag mampu menjadi alat untuk mempengaruhi dan membujuk pendengar.
Ciri khas pidato persuasif adalah mengajak pendengar untuk mengikuti apa yang disampaikan pidatowan. Ciri kata khas persuasif yaitu ayo, ayolah, hendaknya, mari, marilah, sebaiknya, seyogyanya dan masih banyak lagi. dan biasanya penggunaan tanda seru (!) perlu digunakan.
Semoga paparan ini mampu menambah wawasan bagu kita.
Semangat selalu.
Marilah mewujudkan persatuan dan kesatuan sesuai sila ke tiga pancasila (Achmad Dafa 9F)
BalasHapusBagusTBagus Kak Daffa.
BalasHapusSemangat selalu.