Arsip !

Tampilkan postingan dengan label Ilmu Sastra Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Sastra Umum. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Juni 2012

HUBUNGAN ANTARA TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA, DAN KRITIK SASTRA



Studi sastra adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sastra. Sedangkan sastra adalah suatu kegiatan kreatif karya seni. Yang termasuk studi sastra di antaranya ialah teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra.
Dalam makalah ini akan dibahas hubungan antara teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Namun sebelum membahas hubungan ketiganya, perlu dipahami dulu pengertian masing-masing studi tersebut secara terpisah.
Menurut Rene Welek dan Austin Warren ( 1993: 38 ) :
Dalam wilayah studi sastra, perlu ditarik perbedaan antara teori sastra, kritik sastra,dan             sejarah sastra. Pertama-tama yang perlu dipilah adalah perbedaan sudut pandang yang mendasar : kesusastraan dapat dilihat sebagai deretan karya yang sejajar, atauyang ter     susun secara kronologis dan merupakan bagian dari suatu proses sejarah. Selain itu, ke                susastraan dapat dipelajari secara umum ( melalui studi prinsip, kategori, dan criteria )           atau secara khusus melalui telaah langsung karya sastra. Teori sastra adalah studi prin-   sip, kategori, dan criteria, sedangkan studi karya-karya kongkret disebut kritik sastra                    (pendekatan statis) dan sejarah sastra.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teori sastra adalah studi sastra yang mempelajari seluk beluk ( prisip-prinsip ), kategori ( jenis ), dan critertia karya sastra.
Pengertian sejarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Jadi sejarah sastra dapat diartikan sebuah cabang sastra yang berusaha mempelajari perkembangan sastra sejak awal pertumbuhannya ( asal usulnya ) sampai pada perkembangan sastra saat ini.
Sedangkan kritik sastra merupakan salah satu studi sastra yang membahas tentang bagaimana menganalisis dan menilai karya sastra. Atau dapat dikatakan bahwa kritik sastra merupakan telaah langsung karya-karya kongkret.
Setelah memahami pengertian teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra, muncullah pertanyaan adakah hubungan antara ketiganya ?

Berikut ini akan dibahas hubungan antara teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Rene Welek dalam bukunya “Teori Kesusastraan” menjelaskan bahwa,
Ketiga bidang tadi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tak mungkin kita menyusun :  teori  sastra tanpa kritik sastra atau sejarah sastra, sejarah sastra tanpa kritik sastra              dan teori sastra,dan kritik sastra tanpa teori sastra dan sejarah sastra. Teori sastra jelas     hanya dapat disusun berdasarkan studi langsung terhadap karya sastra. Kriteria, katego             ri, dan skema tidak mungkin diciptakan  secara in vacuo alias tanpa pijakan. Sebaliknya,      tidak mungkin ada kritik sastra atau sejarah sastra tanpa satu set pertanyaan, suatu sis   tem pemikiran, acuan dan generalisasi. (1993:39)
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan timbale balik antara teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. 
                                                                                                              
            Hubungan timbal balik antara teori sastra dengan sejarah sastra :
Ø  Teori sastra muncul karena telah diadakan penyelidikan terhadap sastra (sejarah sastra) artinya sejarah sastra sebagai pijakan.
Ø  Teori sastra diperlukan untuk mengonfirmasi tentang sejarah sastra.
Ø  Sejarah sastra memerlukan teori sastra dalam perjalanannya.
Ø  Teori sastra dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan sejarah sastra/perjalanan sejarah sastra
Hubungan timbal balik antara kritik sastra dengan sejarah sastra:
Ø  Adanya kritikan terhadap sastra (karya sastra) mempengaruhi perjalanan sejarah sastra.
Ø  Kritik sastra memerlukan bahan dari sejarah sastra.
Ø  Perkembangan sejarah sastra tidak terlepas dari kritik sastra.
Hubungan antara teori sastra dengan kritik sastra:
Ø  Dengan bermodalkan teori sastra, kita dapat mengritik suatu karya sastra.
Ø  Adanya kritik terhadap sastra, dapat memengaruhi teori sastra. Mungkin berupa penambahan/pengurangan terhadap teori sastra tertentu, atau dapat juga berupa konfirmasi terhadap teori sastra tertentu.


Contoh :
Ø  Karya : Chairil Anwar “Aku”
Menurut teori sastra  :  karya ini berjenis puisi, bahasanya mengandung rima
Menurut sejarah sastra: karya ini digolongkan kedalam sastra angkatan ‘45
Menurut kritik sastra  :  Kata-kata dalam puisi ini padat makna, merupakan pendobrak dari aturan-aturan yang membelenggu
Ø  Karya : Sutan Takdir Alisyahbana “Layar Terkembang”
Teori sastra     : karya ini termasuk prosa
Sejarah sastra : karya ini termasuk angkatan Pujangga Baru
Kritik sastr       : temanya tidak lagi masalah kawin paksa atau adat istiadat tetapi masalah emansipasi wanita , merupakan pelopor angkatan Pujangga Baru.

Minggu, 20 Mei 2012

HUBUNGAN ANTARA TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA, DAN KRITIK SASTRA



Studi sastra adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sastra. Sedangkan sastra adalah suatu kegiatan kreatif karya seni. Yang termasuk studi sastra di antaranya ialah teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra.

Dalam artikel ini akan dibahas hubungan antara teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Namun, sebelum membahas hubungan ketiganya, perlu dipahami dulu pengertian masing-masing studi tersebut secara terpisah.

Menurut Rene Welek dan Austin Warren ( 1993: 38 ) :
Dalam wilayah studi sastra, perlu ditarik perbedaan antara teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Pertama-tama yang perlu dipilah adalah perbedaan sudut pandang yang mendasar : kesusastraan dapat dilihat sebagai deretan karya yang sejajar, atau yang tersusun secara kronologis dan merupakan bagian dari suatu proses sejarah. Selain itu, kesusastraan dapat dipelajari secara umum ( melalui studi prinsip, kategori, dan criteria ) atau secara khusus melalui telaah langsung karya sastra. Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, dan kriteria, sedangkan studi karya-karya kongkret disebut kritik sastra (pendekatan statis) dan sejarah sastra.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teori sastra adalah studi sastra yang mempelajari seluk beluk ( prisip-prinsip ), kategori ( jenis ), dan kritertia karya sastra.

Pengertian sejarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Jadi, sejarah sastra dapat diartikan sebuah cabang sastra yang berusaha mempelajari perkembangan sastra sejak awal pertumbuhannya ( asal usulnya ) sampai pada perkembangan sastra saat ini.

Sedangkan kritik sastra merupakan salah satu studi sastra yang membahas tentang bagaimana menganalisis dan menilai karya sastra. Atau dapat dikatakan bahwa kritik sastra merupakan telaah langsung karya-karya kongkret.

Setelah memahami pengertian teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra, muncullah pertanyaan adakah hubungan antara ketiganya ?

Berikut ini akan dibahas hubungan antara teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Rene Welek dalam bukunya “Teori Kesusastraan” menjelaskan bahwa,
Ketiga bidang tadi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tak mungkin kita menyusun teori sastra tanpa kritik sastra atau sejarah sastra, sejarah sastra tanpa kritik sastra dan teori sastra,dan kritik sastra tanpa teori sastra dan sejarah sastra.

Teori sastra jelas hanya dapat disusun berdasarkan studi langsung terhadap karya sastra. Kriteria, kategori, dan skema tidak mungkin diciptakan secara in vacuo alias tanpa pijakan. Sebaliknya,tidak mungkin ada kritik sastra atau sejarah sastra tanpa satu set pertanyaan, suatu sistem pemikiran, acuan dan generalisasi.(1993:39)

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan timbal balik antara teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra.

Hubungan ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut:

Hubungan timbal balik antara teori sastra dengan sejarah sastra,
Teori sastra muncul karena telah diadakan penyelidikan terhadap sastra (sejarah sastra) artinya sejarah sastra sebagai pijakan,
Teori sastra diperlukan untuk mengonfirmasi tentang sejarah sastra,
Sejarah sastra memerlukan teori sastra dalam perjalanannya,
Teori sastra dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan sejarah sastra/perjalanan sejarah sastra.

Hubungan timbal balik antara kritik sastra dengan sejarah sastra:
Adanya kritikan terhadap sastra (karya sastra) mempengaruhi perjalanan sejarah sastra.
Kritik sastra memerlukan bahan dari sejarah sastra.
Perkembangan sejarah sastra tidak terlepas dari kritik sastra.

Hubungan antara teori sastra dengan kritik sastra :
Dengan bermodalkan teori sastra, kita dapat mengkritik suatu karya sastra.
Adanya kritik terhadap sastra, dapat memengaruhi teori sastra. Mungkin berupa penambahan/pengurangan terhadap teori sastra tertentu, atau dapat juga berupa konfirmasi terhadap teori sastra tertentu.


Contoh :

Karya : Chairil Anwar “Aku”
Menurut teori sastra : karya ini berjenis puisi, bahasanya mengandung rima
Menurut sejarah sastra: karya ini digolongkan kedalam sastra angkatan ‘45
Menurut kritik sastra : Kata-kata dalam puisi ini padat makna, merupakan pendobrak dari aturan-aturan yang membelenggu.



Karya : Sutan Takdir Alisyahbana “Layar Terkembang”
Teori sastra : karya ini termasuk prosa
Sejarah sastra : karya ini termasuk angkatan Pujangga Baru
Kritik sastra : temanya tidak lagi masalah kawin paksa atau adat istiadat tetapi masalah emansipasi wanita , merupakan pelopor angkatan Pujangga Baru.

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~

Menyamakan visi dari berbagai individu dengan talenta ,pengetahuan yang berbeda ~
Belajar adalah proses~

Share

Ketahuilah, api itu panas, apalagi menceburkan diri akan terbakar kita di dalamnya. Semakin dalam semakin panas dan bahkan semakin bergolak. Karenanya jagalah dirimu jangan sampai mendekat pada api tersebut. Bentengilah diri kamu dengan iman dan taqwa.

Opinion ~_~

Simpel

Populer

Aktual

Edukasi

Prediksi soal UN_

Belajar akting?

Belajar akting?

Seni Tradisi

Seni Tradisi

Belajar Akting?

Belajar Akting?
Lgi pamitan, eee ngasih selendang putih..